Presiden: Lebih Cepat Vaksinasi, Lebih Baik

Jakarta, Transnews.co.id – Cuaca cerah, kurva pandemi melandai, dan Presiden Joko Widodo melanjutkan agenda blusukannya. Kamis (16/9/21) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB, dengan Pesawat Indonesia One Boeing 737-800, Presiden Jokowi terbang ke Banda Aceh. Selepas siang, seusai acaranya di Aceh, ia melanjutkan kunjungan kerjanya ke Medan. Ditemani di antaranya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Inteljen Negara (BIN) Budi Gunawan, Presiden Jokowi menyaksikan pelaksanaan vaksinasi remaja pesantren dan layanan vaksinasi dari pintu ke pintu.

Di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, rombongan Presiden Jokowi disambut Gubernur Provinsi Aceh Darussalam Nova Iriansyah dan sejumlah pejabat daerah lain. Dengan ditemani Gubernur Aceh, Presiden Jokowi segera meluncur ke Dayuh (Pondok Pesantren) Istiqamatuddin Darul Mu’Arrif di Gampong (Desa) Lambro Bilue, Kecamatan Kuto Baru, Kabupaten Aceh Besar. Lokasinya tak seberapa jauh dari bandara.

Ponpes Istiqamatuddin adalah pesantren megah, yang dilengkapi bangunan asrama berlantai tiga. Di situ Presiden Jokowi disambut sejumlah ulama dan diminta menekan alarm kick off untuk menandai aksi vaksinasi serentak bagi para siswa di empat pesantren sekaligus. Pagi itu, vaksinasi dilakukan di tujuh pesantren sekaligus.

Selain Dayuh Istiqamatuddin di  Aceh Besar, ada enam ponpes lain. Yakni, Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar di Kota Pekanbaru, Pesantren Al-Fathamiyah di Karawang, Pondok Pesantren Darussalam di Banyumas, Pondok Modern Al-Rifa’ie 2 di Kabupaten Malang, Pondok Asy-Syuhada Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut Kalsel, dan Pesantren DDI Mattoanging, Bantaeng, Sulsel.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pondok pesantren yang telah mendukung para santri untuk mendapatkan suntikan vaksin sehingga dapat terlindungi dari virus corona. Meski waktunya sempit, Presiden Jokowi sempat melakukan dialog dengan sejumlah santri secara online.

Sebelum mengakhiri acara di ponpes, Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk mendengarkan pembacaan puisi oleh santriwati yang bernama Ulfa Ilma. Judul puisinya “38  detik puisi untuk Presiden” dan dinikmati sang  kepala negara sambil senyum-senyum. Ujungnya, Ulfa beruntung mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

baca juga :   Lanjutkan Kunjungan Kerja, Presiden Jokowi Bertolak ke Abu Dhabi

Selepas acara di Pesantren, Presiden Jokowi menyaksikan kegiatan vaksinasi ‘’dari pintu ke pintu’’,  di Gampong Lambro Bilue, tak jauh dari lokasi Dayuh Istiqamatuddin Darul Mu’Arrif. Program itu diprakarsai BIN. Dalam vaksinasi nasional, semua sumber daya di  pemerintahan dikerahkan termasuk BIN.

Target vaksinasi nasional, menurut Presiden Jokowi, harus secepatnya tercapai. “Karena vaksinasi ini merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19,” kata Presiden Jokowi di sela-sela acara vaksinasi dari pintu ke pintu.

Pelayanan dari pintu ke pintu itu dilakukan, menurut Presiden Jokowi, untuk percepatan vaksinasi. Hari itu, BIN menggelar vaksinasi di berbagai tempat. Sasarannya 42 ribu pelajar-santri dan 30 ribu warga masyarakat lainnya. Di Gampong Lambro Bilue saja, hari itu tidak kurang dari 1.500 warga menerima suntikan vaksin.

Presiden mengimbau agar masyarakat selalu waspada, disiplin  menjalankan protokol kesehatan, dan mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Presiden pun berharap vaksin Covid-19 dapat memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat. “Kita memang harus  mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19, karena memang Covid ini tidak akan hilang secara total dari negara kita,” ucap Kepala Negara.

Setelah usai acara di Gampong Lambro Bilue, Presiden Jokowi menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh di Anjong Mon Mata, Kompleks Pendopo Gubernur, di Kota Banda Aceh. Di situ Presiden Jokowi kembali memberikan pengarahan penanggulangan Covid-19 dan vaksinasi. Inti pesan Presiden Jokowi adalah permintaan agar semua pihak tancap gas mendorong percepatan vaksinasi.

baca juga :   13 Jam Penerbangan, Presiden Jokowi Tiba di Roma

Selesai dari Anjong Mon Mata, rombongan presiden bergegas kembali ke Bandara Sultan Iskandar Muda. Indonesia One terbang menuju Bandara Kualanamu, Medan, menempuh penerbangan satu jam. Dari Kualanamu, rombongan langsung meluncur ke Dusun 1 Desa Emplasmen Kualanamu, di Kecamatan Beringin, Deli Serdang. Di situ,  lagi-lagi Presiden menyaksikan aksi vaksinasi dari pintu ke pintu.

Setelahnya, Presiden Jokowi menuju SMKN 1 Beringin, Deli Serdang, meninjau vaksinasi bagi para pelajar. Sebelum kembali ke Jakarta, Presiden lebih dulu memberikan pengarahan ke Forkopimda  se-Provinsi Sumatra Utara, yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan.

Percepatan vaksinasi adalah target yang harus dikejar tanpa kompromi. Dalam dua pekan pertama di bulan September, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Cirebon-Kuningan (Jawa Barat), Madiun (Jawa Timur), Solo (Jawa Tengah), kemudian Banda Aceh dan Deli Serdang – Medan, untuk tema yang sama. Yakni, percepatan vaksinasi. Bagi pemerintah, kurva insidensi Covid-19 yang kini sudah melandai bukan alasan untuk menunda vaksinasi.

Di antara 514 kabupaten/kota di Indonesia hanya tersisa satu zona merah yaitu Kota Banda Aceh. Artinya, di sana angka penularan masih tinggi, insidensi masih tinggi, angka kematian relatif tinggi, dan bed occupancy ratio (BOR) pun tinggi. Namun, pada peta PPKM, Provinsi Nangroe Aceh sudah cukup baik. Dari seluruh provinsi hanya Kota Banda Aceh yang masuk level 4, selebihnya level 3.

baca juga :   Kodim 0736 Batang Gelar Vaksinasi Massal di Alun-alun

Hasil evaluasi per 14 September, untuk  daerah luar Jawa-Bali, tersisa enam kabupaten/kota yang masih tertahan di level 4, yakni Banda Aceh, Medan, Bangka, Palangkaraya, Kota Baru, dan Palu, Di Jawa-Bali ada tiga kawasan, yakni Purwakarta, Cirebon, dan Brebes. Namun, ketiga daerah itu menyatakan bahwa ada keterlambatan entri data kematian. Alhasil, data yang terkirim tak menggambarkan situasi terbaru.

Cakupan vaksinasi secara nasional per 16 September 2021 adalah 76,15 juta orang telah menerima suntikan dosis pertama (37 persen dari target), dan 43,48 juta di antaranya sudah mendapatkan dua dosis lengkap (21 persen). Dosis suntikan yang sudah diberikan ke masyarakat  secara keseluruhan ialah 119,63 juta. Adapun jumlah vaksin yang sudah masuk ke Indonesia sekitar 245 juta dosis campuran dalam bentuk bulk dan vaksin jadi.

Bila dikonversi ke bentuk jadi, 245 dosis vaksin campuran itu setara dengan sekitar 225 juta dosis vaksin jadi. Maka, ada sekitar 105 juta dosis vaksin jadi yang tersedia. Dari jumlah itu, sudah lebih dari 40 juta yang telah didistribusikan ke daerah.

Presiden Jokowi terus menyemangati pemerintah daerah agar sesegera mungkin vaksin itu digunakan untuk memberikan kekebalan pada warga. Dalam hal vaksinasi, lebih cepat memang akan lebih baik.

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com