DAERAH  

DPRD Jatim Minta Polisi dan Pemerintah Tindak Mafia Pupuk Subsidi

Anggota DPRD Jatim Dapil 10 Mojokerto-Jombang Hidayat, saat melakukan Reses I 2022 di Dusun Randegan, Desa Kaligoro, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu (2/2/2022).

Mojokerto, Transnews.co.id – Sejumlah petani di Kabupaten Mojokerto mengeluhkan kelangkaan stok pupuk bersubsidi. Selama beberapa bulan terakhir, para petani kesulitan mendapat pasokan pupuk bersubsidi dan akibatnya harus membeli pupuk yang non subsidi, atau pupuk lain sebagai pengganti dengan harga yang lebih mahal.

Sejumlah keluhan petani tersebut, diterima Anggota DPRD Jatim Dapil 10 (Mojokerto-Jombang), Hidayat saat melakukan Reses I 2022 di Dusun Randegan, Desa Kaligoro, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu (2/2/2022).

Hidayat pun meminta, pemerintah dan pihak kepolisian segera menindak para mafia pupuk subsidi. Menurutnya, praktik penyelewengan pupuk subsidi menjadi masalah serius yang harus segera dibereskan. “Kita terus dorong, aparat kepolisian beserta pemerintah untuk serius mengawal dan menjaga agar pupuk subsidi ini bisa sampai kepada para petani di Mojokerto,” katanya.

baca juga :   DPRD Jatim Sahkan Raperda Dana Cadangan Pilgub Jatim 2024 Menjadi Perda  

Lanjut Hidayat, di wilayah Mojokerto, hampir secara umum petani menghadapi masalah yang sama , yaitu kelangkaan pupuk bersubsidi. “Kalau soal air relatif sangat tercukupi karena dekat dengan pegunungan. Tapi, soal pupuk yang masih menjadi kendala,” ulasnya.

Anggota Komisi D tersebut, menyampaikan, bahwa petani adalah Soko Guru Indonesia. Dimana, Negara Indonesia adalah negara agraris, yang mayoritas adalah petani. Terlebih di wilayah Jawa Timur ini. “Dengan demikian petani sesungguhnya merupakan salah satu elemen penting, soko guru bangsa yang harusnya turut menjaga nusantara. Dan hari ini, petani menghadapi banyak masalah,” bebernya.

baca juga :   Anggota DPRD Jatim Tinjau Lokasi Banjir Mojokerto

Masalah yang dihadapi petani saat ini adalah kelangkaan pupuk subsidi yang tak kunjung reda. Disamping itu, lanjut Hidayat, harga bibit-bibit yang mahal hingga harga gabah yang anjlok. Ditambah lagi, lahan pertanian yang selalu dihantui adanya hama.

baca juga :   Komisi D DPRD Jatim Minta Perbaikan Jalur Guyangan-Pajeng Segera Direalisasikan

“Masalahnya menumpuk, tapi dalam penyelesaiannya sangat lambat. Oleh karena itu, kehadiran kita sangat diperlukan agar petani makmur, petani sejahtera dan petani bisa hidup seperti yang diharapkan oleh para petani,” pungkasnya. (hd)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com