Oleh: Wiriadi Sutrisno
Kolaborasi strategis adalah kemitraan antara dua pihak atau lebih (individu, organisasi, sektor publik dan swasta, atau antar pemerintah) yang dirancang secara sistematis untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan kekuatan, sumber daya, dan kompetensi masing-masing pihak secara sinergis.
Kolaborasi strategis ditujukan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya (manusia, teknologi, dana), menciptakan inovasi dan solusi lintas sektoral. mempercepat pencapaian target pembangunan (misalnya SDGs, pertumbuhan ekonomi, transformasi digital), membangun dampak yang berkelanjutan dan inklusif, Karena banyak tantangan (seperti perubahan iklim, pengangguran, krisis pendidikan) tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja.

Pelaku kolaborasi strategis biasanya dilakukan Pemerintah pusat dan daerah, Dunia usaaa dan industry, Lembaga pendidikan dan riset, Organisasi masyarakat sipil (LSM/NGO), Komunitas lokal dan tokoh masyarakat, Lembaga donor atau mitra internasional, untuk menghadapi menghadapi kompleksitas masalah lintas sektor.
Saat merancang program atau kebijakan besar berskala nasional/local, saat terjadi krisis atau perubahan besar (ekonomi, sosial, iklim, pandemi), mengembangkan proyek jangka panjang dan berisiko tinggi, Dalam melaksanakan program pembangunan nasional dan daerah.
Kolaborasi stragis yang akan diperankan Pelaku Usaha dalam pembinaan BPW HIPKA DKI, berkaitan dengan Kolaborasi Pemerintah-Pelaku Usaha (Public-Private Partnership), dan pihaknya akan memperkuat peran pengusaha muda sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut di sampaikan Analia saat pelantikannya sebagai BPW HIPKA DKI (Selasa, 8/7).
Dikatakan juga bahwa dengan pelantikan dan forum diskusi bisnis yang mengusung tema Kolaborasi Strategis BPW HIPKA DKI Jakarta dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8% ini menjadi momentum penting konsolidasi dan sinergi antara pengusaha muda, pelaku UMKM, pemerintah daerah, akademisi, dan institusi keuangan dalam membangun ekosistem ekonomi yang inovatif dan inklusif di Ibu Kota.
Selanjutnya Analia mengatakan dengan semangat kolaborasi dan visi pertumbuhan inklusif, BPW HIPKA DKI Jakarta optimistis mampu memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Umum BPP HIPKA, Kamrussamad, menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan regulator di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Ia menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan langkah awal untuk berkontribusi dalam menyukseskan program pemerintahan Prabowo-Gibran yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% ( Putri Yuliani,2025).
Namun demikian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% hanya bisa tercapai jika:
- Terdapat sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah.
- Sektor informal berhasil diformalisasi.
- Investasi produktif dan ekspor bernilai tambah terus tumbuh.
- Kualitas SDM meningkat, bukan hanya kuantitasnya.
Sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk dapat mewujudkan program besar dari seluruh anak bangsa yang dilakukan secara gotong royong dengan mengutamakan kepentingan Nasional.
Siapapun yang menjadi Administrator dalam suatu Pemerintahan di NKRI ini harus mampu merangkul dan melibatkan semua stake holder dibumi pertiwi ini untuk meraih pertumbuhan ekonomi 8%












