JEPARA, transnews.co.id – Setiap tahunnya, ritual pemotongan hewan kurban menjadi momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Desa Batealit, Kabupaten Jepara sebuah tradisi unik berlangsung di Masjid Baitturrohim, di mana seekor kerbau yang dihibahkan oleh seorang pengusaha untuk warga desa akan dikurbankan.
Namun terjadi insiden tak terduga, di mana kerbau tersebut lepas atau melarikan diri saat warga tengah melaksanakan ibadah salat Idul Adha.
Seperti yang diceritakan oleh Bowo seorang warga Desa Batealit, “kerbau yang seharusnya dikurbankan tiba-tiba melarikan diri karena tidak diikat pada hidungnya,”
“Dalam konteks tradisi kurban, pengikatan pada hidung hewan merupakan cara untuk menjaga agar hewan tetap terkontrol dan tidak melarikan diri. Ketiadaan tindakan ini mengakibatkan kerbau tersebut menjadi panik ketika mendengar suara bising dan suasana keramaian saat salat Idul Adha berlangsung,” ucap Bowo.
Situasi ini menjadi ramai dan viral di kalangan warga yang setelah selesai beribadah langsung bergerak cepat untuk mencari kerbau yang kabur.
Kejadian ini menggambarkan bagaimana satu tindakan kecil bisa memiliki dampak besar dalam sebuah ritual keagamaan. Semangat kebersamaan terlihat jelas saat warga desa bersatu padu dalam mencari kerbau yang kabur.
Waktu berlalu, dan pada sore hari, kerbau tersebut akhirnya ditemukan di desa tetangga, yaitu Desa Dukuh Krajan Desa Bringin. Penemuan ini bukan hanya menyelamatkan momen kurban, tetapi juga menciptakan rasa syukur dan soliditas di antara warga.