Sepuluh Desa di Pemalang Jadi Lokasi Khusus Penanganan Stunting

Pemalang, Transnews.co.id – Sepuluh desa di Kabupaten Pemalang yang tersebar di 14 kecamatan ditetapkan menjadi lokasi khusus (lokus) penanganan stunting pada 2023.

Penetapan lokus stunting dihasilkan dalam Rakor Penetapan Desa Prioritas Lokus Penanganan Stunting Terintegrasi Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2023, di salah satu hotel di Pemalang, Selasa (5/4/2022).

Sepuluh desa tersebut meliputi, Desa Jatingarang, Desa Banjarmulya, Desa Gondang, Desa Kaligelang, Desa Pesantren, Desa Kreyo, Desa Banyumudal, Desa Sima, Desa Walangsanga dan Kelurahan Sugihwaras.

Kabid Pembangunan Manusia dan Masyarakat (PMM) Bappeda Kabupaten Pemalang, Titin Soewastiningsih Soebari mengatakan, penetapan desa prioritas lokus stunting terintegrasi Kabupaten Pemalang 2023 itu ditetapkan pada n-1 artinya; untuk anggaran 2023 ditetapkan pada 2022 karena menyesuaikan program kegiatan dan sub kegiatan yang ada di organisasi perangkat daerah yang ada dalam rencana kerja organisasi perangkat daerah yang terkait di dalam tim penanggulangan stunting.

baca juga :   Penyediaan Bandwith, Bupati Pemalang Saksikan Penandatangan KSO

“Untuk menentukan desa prioritas lokus stunting ini, kami menggunakan data sebagai baseline-nya adalah desa rawan pangan, desa penanganan kemiskinan ekstrem dan desa dengan prevalensi dan jumlah stunting yang tinggi atau absolut,” katanya.

Titien menambahkan dari desa -desa tersebut, pihaknya sebagai Tim Penanggulangan Stunting akan mencari irisannya desa mana yang memenuhi kriteria sebagai desa rawan pangan, desa penanganan kemiskinan ekstrem dan desa dengan prevalensi kasus stunting yang cukup tinggi. Dari 2023 ini nanti ditetapkan sepuluh desa prioritas.

baca juga :   Atasi Stunting, Puskesmas Seberang Padang Tingkatkan Kapasitas Kader

“Alhamdulillah bahwa Kabupaten Pemalang untuk kinerja penurunan stunting se-Jawa Tengah 2020 menduduki peringkat pertama di antara 35 kabupaten/Kota,” ujarnya.

Ini menandakan lanjut Titin, bahwa sinergitas kolaborasi OPD dalam program penurunan stunting ini sangat solid dan pihaknya bersukur kerja keras selama tahun 2020 ini telah menghasilkan suatu penurunan stunting yang cukup bagus, saat ini 10,35 persen balita di Kabupaten Pemalang yang stunting yang sebelumnya ditargetkan itu cukup tinggi.

baca juga :   Cegah Stunting, DPPKBP3A Palangka Raya Siap Lakukan Pendampingan

Menurutnya, untuk prestasi sendiri dari Rakor tersebut akan dipertahankan supaya pada 2022-2023 akan terus menduduki peringkat pertama.

“Yang kami inginkan bukan peringkat pertamanya, tetapi kerja keras, inovasi, kolaborasi, sinergitasnya akan tetap solid untuk menurunkan kasus stunting di Kabupaten Pemalang,” ungkapnya.

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com