Panglima Koarmada II: Negara Yang Besar Adalah Negara Yang Selalu Mengingat Jasa Pahlawannya

Panglima Koarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, saat memimpin Upacara Tabur Bunga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November di geladak heli salah satu kapal perang Koarmada II yakni KRI Frans Kaisiepo-368, Rabu (10/11/2021).

Surabaya, Transnews.co.id – Negara yang besar adalah negara yang selalu mengingat jasa para pahlawannya. Dan dengan senantiasa mengingat jasa pahlawan, maka kita bisa mengoptimalkan apa yang kita miliki bersama-sama untuk bisa mengisi kemerdekaan dan melanjutkan cita-cita sehingga Indonesia bisa menjadi negara besar yang mampu sejajar dengan negara besar lainnya di dunia.

Pernyataan tersebut, diungkapkan Panglima Koarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto saat memimpin Upacara Tabur Bunga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Upacara digelar di geladak heli salah satu kapal perang Koarmada II yakni KRI Frans Kaisiepo-368, Rabu (10/11/2021).

Selain personel TNI AL, upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November di KRI FKO-368 juga diikuti oleh personel dari institusi TNI AD, TNI AU, Polri dan PNS yang berdinas di Surabaya.

baca juga :   Gubernur Khofifah: Mayapada Hospital Diharapkan Jadi Center of Gravity Baru di Bidang Layanan Kesehatan

Ikut hadir pejabat TNI AL di wilayah Surabaya, yakni Komandan Lantamal V, Wadan Puspenerbal, dan Seklem AAL. Serta pejabat utama Koarmada II diantaranya Irkoarmada II, Kapoksahli Koarmada II, Asops Pangkoarmada II,Asrena Pangkoarmada II, Aspers Pangkoarmada II, dan Asintel Pangkoarmada II.

Selain menyampaikan makna peringatan Hari Pahlawan, Pangkoarmada II mengingatkan kembali tentang sejarah Hari Pahlawan 10 November, yang menurutnya adalah salah satu peperangan terbesar yang pernah dialami oleh Indonesia pasca kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1945.

“Kematian Jenderal Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada Indonesia yang mengakibatkan penggantinya Mayjen Eric mengeluarkan ultimatum pada tanggal 10 November 1945 kepada Indonesia, yakni semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus menyerahkan diri. Namun ultimatum tersebut tidak ditaati yang mengakibatkan terjadinya pertempuran dahsyat di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 selama lebih kurang tiga minggu yang menjadi “neraka” bagi kedua pihak terutama Inggris,” terang Laksda Iwan.

baca juga :   Gubernur Khofifah Terima Kunjungan Dubes Mesir untuk Indonesia

Lebih lanjut, Laksda Iwan mengatakan, bahwa dari peristiwa bersejarah tersebut, banyak tokoh pahlawan nasional yang hebat yang memiliki andil dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa saat ini untuk mengisi kemerdekaan.

“Diantaranya Bung Tomo, Gubernur Surjo, KH.Hasyim Asj’ari, dan Moestopo. Itulah para pejuang yang sangat-sangat berjasa bagi kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam mempertahankan kedaulatan,”jelasnya..

Di sisi lain Laksda Iwan mengungkapkan, untuk menghormati jasa pahlawan, TNI Angkatan Laut memiliki cara tersendiri yakni membangun taman makam pahlawan khusus bagi prajurit ALRI yang gugur pada masa mempertahankan kemerdekan RI.

baca juga :   Disdik Jatim Pastikan Tidak Ada Klaster COVID-19 di PTM Jenjang SMA/SMK dan SLB

“Angkatan Laut berusaha untuk mencari jejak–jejak pahlawan dan dijadikan satu area makam pahlawan. Contohnya di TMP Kalibakung Tegal. Ini salah satu cara kita menghormati jasa-jasa beliau semuanya, bahwa TNI AL lahir dari kerja keras mereka merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” tandasnya.(hd).

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com