Sidoarjo , Transnews.co.id – Produk IKM kerajinan Sidoarjo yang berorientasi ekspor ditawarkan Pemkab. Sidoarjo ke pasar global, diantaranya ekspor ke Korea Selatan. Pemkab Sidoarjo bersama Dekranasda Kabupaten Sidoarjo mengajak 50 pelaku IKM kerajinan untuk mempromosikan produknya secara virtual. Export Center Surabaya digandeng Pemkab. Sidoarjo agar produk IKM kerajinan Sidoarjo dapat masuk ke Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Busan Korsel.
Dari 50 IKM kerajinan tersebut, dibekali pelatihan ekspor IKM Kerajinan Sidoarjo di Luminor Hotel Sidoarjo, Senin, (29/11). Pejabat ITPC Busan Korsel dihadirkan secara virtual dalam pelatihan yang dibuka oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor tersebut. Selain itu buyer langsung dari Korsel dan buyer warga Indonesia yang tinggal di Busan Korsel juga dihadirkan secara virtual. Sepuluh perwakilan pelaku IKM Sidoarjo diminta mempresentasikan produknya dihadapan buyer tersebut.
Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor mengatakan, bahwa digitalisasi adalah hal yang harus dijangkau saat ini. Di sektor apapun termasuk perdagangan. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini yang membatasi mobilitas pergerakan manusia. Oleh karenanya sudah saatnya sektor perdagangan memasuki dunia digital. Seperti perdagangan kerajinan dari IKM Sidoarjo. Pemasaran secara digital akan menjangkau keseluruh belahan dunia.
Kerajinan saat ini, sudah saatnya dilatih agar produk-produknya bisa go internasional, ucapnya.
Istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP tersebut mengatakan, program digitalisasi kepada IKM kerajinan yang menjadi binaannya akan dilakukan. Dirinya optimis produk kerajinan dari IKM Sidoarjo mampu menembus pasar mancanegara. Pasalnya produk kerajinan IKM Sidoarjo dinilainya luar biasa. Namun kontrol produk akan tetap dilakukannya demi menjaga kualitas produk itu sendiri. ujarnya.
Sementara, Tenaga ahli dari Export Center Surabaya Fernanda Reza M yang hadir secara langsung pada kegiatan tersebut mengatakan Korsel menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor Indonesia. Peluang pasar kerajinan handicraft maupun furniture dari IKM kerajinan Sidoarjo diharapkan dapat menembus pasar Busan Korsel.
Sementara itu, Pejabat Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Busan Rendy yang hadir secara virtual mengakui potensi pasar Korsel cukup besar. Diungkapkannya, ditahun 2020 Indonesia menempati posisi terbesar ke 15 sebagai mitra dagang dengan Korsel. Atau terbesar ke 4 di negara Asean.
Handicraft yang masuk atau beberapa produk kerajinan yang masuk Korea Selatan cukup besar, ada 35 ribu diaspora Indonesia di sini, tiga diantaranya menjadi buyer di sini, ucapnya.(hd).