Sebanyak 372 Jiwa Terdampak Banjir di Reo

Manggarai, Transnews.co.id – Sebanyak 372 jiwa dari 89 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban bencana banjir akibat meluapnya Sungai Wae Pesi yang terjadi sejak Sabtu (26/2) dini hari. 89 KK yang menjadi korban tersebut berada di Kelurahan Reo, Desa Salama, Mata Air, dan Kelurahan Baru Kecamatan Reok.

Sesuai data sementara yang disampaikan Tim Satuan Tugas Penanganan Bencana di Reo yang disampaikan kepada Bupati Manggarai melalui surat dengan Nomor: Ksr.414.2/KCR/33/II/2022, total kerugian yang dialami masing-masing KK bervariasi, mulai dari Rp500.000 – 250.000.000,-.

Pendataan melibatkan Satgas baik dari Kabupaten, kecamatan, TNI/Polri bersama warga setempat. Dan untuk kelancaran semua aktivitas penanganan bencana, maka Rumah Jabatan Camat Kecamatan Reo dijadikan Posko Penanggulangan Bencana.

Terkait KK yang menjadi korban, Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, memerintahkan langsung Satgas Penanggulangan Bencana Pemkab Manggarai untuk segera memberikan bantuan darurat untuk masyarakat terdampak banjir di Reo.

baca juga :   Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Buat Rakit Kayu untuk Evakuasi Warga Akibat Banjir

“Bantuan darurat harus segera kita berikan, masyarakat butuh bantuan kita sekarang. Begitu tiba di lokasi, bantuan langsung dibagikan, jangan tunggu-tunggu lagi” katanya kepada Tim yang hendak ke lokasi, di Sekretariat Posko Bencana Kantor BPBD Manggarai, Sabtu (26/2/2022).

Meski hingga kini belum ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut, namun Bupati Hery Nabit tetap meminta Satgas untuk terus melakukan monitoring dan membangun komunikasi dengan semua pihak. Aktivitas monitoring tersebut juga harus melibatkan TNI/Polri.

“Saya minta Tim tetap melakukan monitoring buka komunikasi dengan semua pihak termasuk TNI/Polri,” ujarnya.

baca juga :   Mensos Risma Tinjau Lokasi Bencana di Kecamatan Sukawening Garut

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana susulan/lanjutan.

“Untuk warga yang ada di Reo terutama sepanjang Sungai Wae Pesi, saya himbau untuk tetap waspada dan siaga terumata akan adanya bencana susulan. Cuaca saat ini masih sangat ekstrim. Demikian juga untuk para nelayan di Reo, disarankan untuk tidak melaut sampai cuaca kembali normal,” imbau Bupati Hery Nabit.

Sementara terkait bencana tanah longsor yang terjadi sepanjang ruas jalan Ruteng-Reo, material longsir sudah dipindah terutama menutupi badan jalan.

“Puji Tuhan, hasil koordinasi dengan Satker Jalan Negara, tumpukan material longsor yang menutupi badan jalan sudah dibersihkan, sehingga kini ruas jalan tersebut sudah bisa dilalui kembali,” ujarnya.

baca juga :   Dinsos Jatim Salurkan Bantuan Banjir Blega Bangkalan Madura

Tak lupa, Bupati Hery menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah membantu dalam penanganan bencana banjir di Reo.

“Terima kasih kepada Tim Satgas, yang selalu siaga baik di posko maupun yang turun ke lapangan, sekalipun pada hari libur seperti ini. Juga kepada TNI Polri, PMI maupun pihak lainnya yang telah membantu mengevakuasi warga terdampak. Semoga kerja sama seperti ini akan selalu terjalin ke depannya” ujarnya.

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com