EKBIS  

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa Pimpin Misi Dagang dengan Provinsi Maluku

Foto Pelabuhan Ambon yang dikelola PT Pelindo IV , menjadi salah satu pendaratan komoditi dari Provinsi Jatim di Provinsi Maluku maupun sebaliknya.

Surabaya, Transnews.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (02/12/2021) dijadwalkan memimpin Misi Dagang Jawa Timur di Provinsi Maluku. Kegiatan yang mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dengan pelaku usaha dari Provinsi Maluku tersebut, berlangsung di Hotel The Natsepa Hotel & Resort, Salahutu, Maluku.

Gubernur Khofifah rencananya akan diterima langsung oleh Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail.

Dalam forum tersebut, juga dilakukan sejumlah penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Gubernur Jawa Timur dengan Gubernur Maluku, diantaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Maluku, BPSDM Prov. Jawa Timur dengan BPSDM Prov. Maluku, Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Prov. Maluku, DPMPTSP Prov. Jawa Timur dengan DPMPTSP Prov. Maluku, Dinas Perkebunan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Perkebunan, Prov. Maluku Dinas Kehutanan Prov. Jawa Timur dengan Dinas Kehutanan Prov. Maluku, dan Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jawa Timur dengan Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Maluku.

baca juga :   Khofifah: "Waspadai Nitrogen Cair Pada Makanan"

Data Disperindag Jatim menyebutkan, nilai total neraca dagang pada tahun 2020 yang dibangun antara Jatim dan Maluku mencapai Rp 2,67 triliun dengan kontribusi dari Jatim ke Maluku senilai Rp 2,43 triliun sedangkan kontribusi dari Maluku ke Jatim senilai Rp 251,14 miliar. Proses kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan neraca dagang antara kedua daerah.

baca juga :   Gubernur Jatim Lantik DPC HKTI se-Jatim

Ekonomi Jawa Timur memiliki kharakteristik yang berbeda dengan Maluku, Jatim didominasi oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan Maluku didominasi oleh sektor perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian, dan pariwisata. Perbedaan karakteristik ini memungkinkan kedua provinsi untuk bekerjasama dan saling mengisi serta bersinergi untuk mendorong kinerja ekonomi bagi kedua provinsi yang selanjutnya juga memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi Nasional.

Komoditi utama perdagangan antar pulau Jatim yang potensial untuk dikerjasamakan antara lain, adalah beras, bawang merah, makanan ringan atau produk UMKM, jagung pipil kering, cabai rawit, daging ayam dan olahan, telur, dan lain-lain. Sedangkan komoditi utama perdagangan Maluku antara lain adalah arang, cengkeh, jahe merah, pala, kemiri glondong, kopra, kayu manis, kenari, kepiting, rumput laut, dan lobster beku. (hd).

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com