DAERAH  

Penyuluh Garda Terdepan Pertanian, Simhultan Berperan Signifikan

Bali, Transnews.co.id – Kementerian Pertanian terus melakukan penguatan kompetensi para penyuluh di lapangan. Lewat program terintegrasi bertajuk Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP), Kementan bersama instansi terkait secara simultan melaksanakan pelatihan.

Hal tersebut sebagaimana terlihat pada kegiatan bertajuk “Pertemuan Koordinasi Kegiatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Tahun 2021, Pertemuan Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Kabupaten Lokasi IPDMIP Regional I, dan Pendampingan Koorporasi Petani di Lokasi Food Estate Kabupaten Sumba Tengah dan Bimtek Jurnalistik Penulisan dan Fotografi”.

Terhitung mulai Jumat hingga Minggu (24/10), ratusan penyuluh dikumpulkan dan digembleng agar pemahamannya terkait fungsi kepenyuluhan makin maksimal. Salah satunya penguatan Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian) dengan e-RDKK. Termasuk di dalamnya Penguatan Materi dan Informasi Penyuluhan Pertanian Lokasi IPDMIP.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi memaparkan, Simluhtan adalah produk inovasi teknologi di era 4.0. Proses perencanaan bisa dipercepat dengan akurasi tinggi.

baca juga :   Digodok Lewat SL DI, Kualitas SDM Petani Soppeng Meningkat

Dijelaskan Dedi, Simluhtan berisikan database petani dan penyuluh yang digunakan untuk perencanaan pembangunan pertanian baik itu di pusat ataupun di daerah, juga untuk pupuk subsidi.

“Misalnya ketika data petani belum masuk Simluhtan, maka belum bisa dapat bantuan. Maka dari itu, pertemuan ini merupakan salah satu langkah strategis,” ungkap dia melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/10).

“Tujuannya untuk mengatasi persoalan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas database Simluhtan serta materi dan informasi penyuluhan pertanian,” lanjutnya.

Dijelaskan Dedi, semua program diawali dari CPCL yang ada di Simluhtan. Yakni sebagai media untuk monitoring keberadaan petani dan penyuluh dan program utama Kementerian Pertanian.

“Tapi saat ini masih saja ada petani yang belum masuk dalam Simluhtan,” tegas Dedi.

Senada, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian yang profesional. Caranya beragam, bisa melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi.

baca juga :   Kementan Dorong Transformasi Sistem Pertanian, Panen di Sulteng Meningkat Dua Kali Lipat

“Salah satunya untuk penyuluh. Maka dari itu, kami fokus untuk terus mengembangkan dan meningatkan kapasitas SDM mereka,” ujar SYL-sapaannya-.

Menurutnya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing. Peran mereka, lanjut SYL, sangat penting guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.

SYL menegaskan bahwa penyuluh merupakan pendamping petani, sumber informasi petani. Ketika penyuluh didominasi di kota daripada desa, maka kondisinya tidak akan bagus untuk masa depan pertanian.

“Karena penyuluh itu pembimbing petani, penyuluh adalah komunikator penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator. Ini terus saya pantau,” tutup dia.

Kepala Pusat Penyuluh Pertanian, Bustanul Arifin bahwa penyuluh memiliki peran yang strategis dalam pembangunan pertanian. Mereka adalah garda terdepan sekaligus mata dan telinga pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Maka dari itu, berbagai program-program strategis di sektor pertanian sangat berkaitan dengan penyuluh.

baca juga :   Penyuluh Dibekali Kompetensi Jurnalistik, Pembangunan Pertanian Tak Bisa Lepas dari Media

“Maka dari itu pertemuan ini sangat penting untuk mengakselerasi program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program) karena elemen utamanya adalah petani dan penyuluh,” ujar Bustanul.

Bustanul berharap kegiatan koordinasi penyuluh ini makin menguatkan mereka untuk terus meningkatkan kapasitas diri, membangun sinergitas dengan petani di lapangan, serta meningkatkan SDM para petani. “Kita harus optimis bahwa melalui penyuluh-penuyuluh yang berkualitas melahirkan para petani yang mumpuni,” pungkasnya.(*)

Loading

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/ atau berita tersebut di atas, Silahkan mengirimkan sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com